Diposkan pada Pendidikan

Mengantar Nenek ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Saya beruntung karena sebagai cucu yang letak geografisnya paling jauh, begitu mendapatkan kabar nenek meninggal, adik saya bergerak cepat mencarikan tiket. Pembelian tiket yang mendadak tentu berdampak pada jumlah tiket yang tersedia. Hanya 1 tiket. Maka saya menempuh perjalanan Jogja-Garut seorang diri.

Begitu sampai di rumah nenek, saya berbincang dengan paman saya yang pertama. Perbincangan itu pada intinya adalah sebuah amanat, sebagai keluarga yang ditinggalkan, kami sudah selayaknya “melanjutkan kebaikan yang pernah dilakukan, menambahkan apa yang masih kurang, dan meninggalkan apa yang tidak baik” dari almarhumah.

Lanjutkan membaca “Mengantar Nenek ke Tempat Peristirahatan Terakhir”