Diposkan pada Pendidikan

Rute Pulang yang Tidak Biasa: Nuansa Hidup Nuansa Bintang

Sore ini, saat menjemput Bintang di sekolah, dia meminta saya untuk melalui jalan “yang mau lewat lapangang”. Karena bingung, saya meminta Bintang untuk menunjukkan jalan. Dia menunjukkan jalan ke arah selatan menuju SDN Tuguran, lalu belok ke kanan menuju Ring Road Barat, lalu berbelok ke kiri menyusuri Ring Road Barat. Awalnya saya mengira Bintang ingin melewati Lapang Nogotirto yang terletak tidak jauh dari sekolahnya. Ternyata dia meminta aku untuk terus lurus ke selatan menyusuri Ring Road.

Karena beberapa kali bertanya ke arah mana, Bintang sempat protes. “Masa papa lupa, sih, jalannya?” Aku terkekeh, lalu memberitahu dia bahwa pertanyaanku bukan karena lupa jalan melainkan ingin mengonfirmasi ke arah mana jalan yang ingin dia lewati pulang sekolah kali ini. Karena permintaan mendadak ini menurut saya sangat tidak biasa. 

Mendekati perempatan Demak Ijo, saya kembali mengonfirmasi ke mana arah yang ingin dituju Bintang. Rupanya dia ingin berbelok ke kanan menuju Jalan Godean luar Ring Road. Untungnya saat itu lampu merah sedang menyala sehingga saya leluasa membelokkan motor menuju ke arah kanan. 

Setelah motor kembali melaju dan mendekati perempatan Candran, saya kembali mengonfirmasi kepada Bintang jalur mana yang ingin dia pilih. Apakah lurus kemudian berbelok di perempatan Sidomoyo? Atau langsung berbelok di perempatan Candran. Dia memilih berbelok ke kanan menuju Candran. Saat itulah saya mulai menebak jalan pikiran Bintang.

“Oh, kamu ingin lewat Salam Salim?”

Sambil malu-malu dia menjawab iya. 

Kabar Bahagia dari Salam Salim

Sejak berbelok di perempatan Candran, obrolan kami mulai terarah ke Salam Salim. Tempat Bintang pernah bermain dan belajar selama hampir 4 tahun. Terhitung sejak September 2019 saat usianya baru 2 tahun 2 bulan, hingga Juni 2023 menjelang usianya 6 tahun. Di sana lah Bintang bermain, belajar, mengenal berbagai macam hal, juga beberapa fasilitator pendamping. Yang berkesan buat Bintang di satu tahun terakhir proses belajarnya di Salam Salim adalah Kak Aisy.

Karena Bintang sengaja meminta melewati jalur itu untuk melewati Salam Salim, maka saat mendekati gang menuju Salam Salim saya kembali mengonfirmasi. “Mau lewat Salam Salim?” Dia mengangguk.Saya pun membelokkan motor ke gang itu. Lalu dari kejauhan melihat Bunda Laely (pemilik Salam Salim) beserta satu orang perempuan dan satu anak kecil baru keluar dari gerbang Salam Salim. Kami pun saling bertegur sapa, berbincang sebentar. Bunda Laely bahkan menawarkan kepada Bintang untuk ikut mabit hari jumat nanti. Salah satu proses belajar yang pernah Bintang lalui di sana saat Ramadhan tahun kemarin.

Saat itulah meluncur kabar dari Bunda Laely bahwa Kak Aisy sekarang sudah pulang. Pulang dalam arti boyong menuju kampung halamannya di Wonogiri. Pulang karena sudah bertemu dengan jodohnya dan akan segera melangsungkan pernikahan. Sebagai orang tua yang anaknya pernah didampingi, tentu saya berharap kepulangan Kak Aisy untuk membangun rumah tangga itu senantiasa mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT. Saya selalu percaya: tidak ada hal lain yang dibutuhkan manusia di dunia ini selain Rahman Rahim Allah SWT.   

Dan saya merasa beruntung Bintang mengajak pulang dengan rute tidak biasa sore ini, karena kabar itu membawa kebahagiaan tersendiri untuk saya.