Diposkan pada Pendidikan

Bercerita untuk Mengelola Emosi: Strategi Kedua The Whole-Brain Child

Dalam buku mereka yang berjudul The Whole-Brain Child: 12 Strategi Revolusioner Mendukung Perkembangan Otak Anak, Daniel J. Siegel, M.D. dan Tina Payne Bryson, Ph.D menawarkan 12 strategi revolusioner untuk membantu orang tua mengelola emosi anak menggunakan pendekatan otak. Setiap strategi memiliki langkah-langkah tertentu yang bisa dipraktekkan oleh orang tua.

Sama seperti strategi parenting lainnya, apa yang ditawarkan oleh kedua penulis dalam bukunya bukanlah strategi yang ampuh untuk setiap situasi. Orang tua diharapkan tetap melakukan improvisasi dalam setiap strategi dan langkah pengasuhan yang ditawarkan. Karena kondisi setiap orang tua, setiap anak, setiap permasalahan yang dihadapi, pastinya beragam. Prinsipnya sama, tetapi detail pelaksanaan tetap harus sesuai konteks.

Strategi kedua The Whole-Brain Child adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk bercerita. Sejak dulu saya termasuk yang percaya bahwa cerita, baik yang kita baca maupun kita dengar, dapat membantu kita memahami dunia. Begitu pula dengan emosi. Cerita-cerita yang kita baca atau dengar itu pasti menampilkan para tokoh dengan emosi yang naik turun sepanjang cerita. Dengan cara seperti itulah kita sedikit memahami bagaimana emosi itu bekerja.

Menyampaikan Kembali Kisah Emosional

Yang membuat cerita begitu efektif sebagai sarana untuk mengelola emosi secara otak kanan dan kiri adalah perpaduan antara perasaan saat mengalami kejadian (diproses di otak kanan) dan kata-kata yang digunakan untuk menceritakan perasaan dan pengalaman tersebut (diproses di otak kiri). Dengan cara ini otak kanan dan kiri anak secara berkesinambungan bekerjasama menguatkan integrasi.

Oleh karena itu penting bagi para orang tua agar memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali pengalaman emosional mereka. Saat anak sedang bercerita pengalaman emosional mereka, tugas kita sebagai orang tua bukanlah menyuruh anak berhenti merasakan pengalaman itu. Tugas kita adalah membantu anak mengurutkan kejadian yang mereka alami serta membantu memilihkan kosakata yang tepat agar mereka bisa menamai emosi mereka.

Dengan memberikan nama pada emosi, diharapkan anak-anak mampu mengembangkan kemampuan mengelola emosi mereka.

Penulis:

Mendidik adalah Mewariskan

Tinggalkan komentar