Setelah mendengar salah satu murid menceritakan tentang novel yang dia baca, yang berkisah tentang seseorang yang mencoba berbagai macam bentuk kehidupan melalui berbagai macam buku di sebuah perpustakaan, dengan tujuan mencari kebahagiaan hidup namun tak kunjung mendapatkannya, saya lantas bertanya,
“kalau si tokoh di novel itu mencoba mencari kebahagiaan di berbagai macam kehidupan tapi tidak menemukannya, lantas kebahagiaan itu ada di mana?”
Terdengar eee yang lumayan panjang sebelum akhirnya dia menjawab, “kebahagiaan itu kita yang menentukan. Apa yang kita alami saat ini ya itu yang terbaik untuk kita.”
Untuk remaja usia SMP konsep kebahagiaan tentu masih abstrak. Tetapi berkat bantuan kisah dalam novel sedikit banyak cukup membantu. Saya menjadi lebih mudah menjelaskan karena di dalam novel itu disebutkan beberapa contoh konkrit kehidupan. Salah satunya ketika si tokoh utama mencoba kehidupan menjadi juara olimpiade, ternyata dia harus kehilangan anggota keluarganya.
Dalam konteks kehidupannya sebagai santri yang tidak sebebas anak remaja pada umumnya, dia menyadari cara terbaik untuk bahagia dalam kehidupan adalah dengan menerima, mensyukuri, dan menganggap kehidupan ini sebagai kehidupan terbaik.
hilmanfirdaus 