Diposkan pada Blog

Jejak Kepala 10: Rekrutmen Guru dan PPDB yang Usai

Minggu, 5 Juli 2020, menjadi hari pamungkas proses PPDB SMP dan Pesantren Bumi Cendekia untuk tahun ajaran 2020. Di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, proses assesmen terpaksa dilakukan secara online. Tetapi itu tidak mengurungkan niat para calon santri dan para orang tua untuk mendaftar putra putrinya di lembaga yang baru berusia satu tahun ini.

Secara keseluruhan, ada 49 pendaftar dalam PPDB tahun ini. Akan tetapi dari sekian banyak pendaftar tersebut beberapa di antaranya ada yang hanya mengisi formulir tanpa ada kabar lagi. Beberapa ada yang sudah mengikuti assesmen, akan tetapi saat dinyatakan diterima malah mengundurkan diri. Alasan mengundurkan diri pun beragam. Ada yang karena putra putrinya tidak mau mondok. Ada yang karena keluarga. Ada yang memilih lembaga pendidikan lain. Ada juga yang sudah diterima, sudah membayar biaya daftar ulang, tetapi karena masa Pandemi Covid-19 dan anaknya memiliki riwayat penyakit, dikhawatirkan akan rentan tertular, maka memutuskan untuk mengundurkan diri.

Akhirnya tersisa lah 34 santri yang orang tuanya masih berkomitmen sampai saat ini. Meskipun tidak menutup kemungkinan perubahan bisa saja terjadi di detik-detik akhir. Tentu kami sebagai lembaga tidak bisa memaksa orang tua maupun santri jika mereka memutuskan untuk mengundurkan diri. Bahkan kami berharap semoga keputusan yang diambil tersebut merupakan keputusan terbaik yang bisa berdampak baik juga untuk masa depan anak. Sehingga atas dasar itu kami mendoakan para santri di mana pun mereka mencari ilmu.

Rekrutmen Guru

Bersamaan dengan proses PPDB, kami juga mengupayakan untuk memenuhi pos tenaga pendidik sesuai dengan kualifikasi akademik yang dibutuhkan. Semenjak merebaknya Covid-19 di Indonesia awal Maret, proses rekrutmen yang tertunda adalah posisi guru PKN, seni, dan olahraga.

Pandemi menyebabkan banyak agenda harus diubah secara drastis. Yang artinya juga banyak hal-hal yang seharusnya tinggal dilaksanakan harus direncanakan ulang dari awal mengikuti situasi dan kondisi yang ada. Oleh karena itu proses rekrutmen tenaga pendidik sempat “terpinggirkan” hingga pertengahan Mei. Saat kami melakukan wawancara terhadap para kandidat dari ketiga disiplin ilmu tersebut di bulan Mei (saat itu masih bulan puasa), kami mendapatkan kandidat terpilih masing-masing satu kandidat untuk setiap posisi. Saat itu kami merasa bahwa proses rekrutmen ini telah selesai.

Kabar tidak mengenakan ternyata datang setelah lebaran. Ketika ketiga kandidat dipanggil untuk menandatangani kontrak di bulan Juni, hanya satu yang datang. Satu orang mengundurkan diri. Satu orang tidak merespon sama sekali. Satu kandidat yang datang pun akhirnya menolak kontrak kerja yang kami tawarkan karena berbeda pandangan dalam beberapa sisi.

Karena waktu yang sudah mulai mepet sementara kami harus menyiapkan banyak agenda lain, akhirnya direktur umum Bumi Cendekia memutuskan untuk menghubungi temannya yang dosen di FIK UNY untuk mengabarkan kepada para mahasiswanya bahwa kami sedang mencari guru olahraga. Seorang kandidat mendaftar. Dengan kualifikasi yang dimiliki, pengalaman mengajar yang lumayan panjang (5 tahun), ditambah dengan lisensi pelatih futsal level 1 nasional, dan juga keinginan untuk kembali merasakan hidup di Jogja, kami memutuskan untuk merekrutnya.

Saat proses wawancara dengan guru olahraga inilah muncul informasi. Bahwa istirnya adalah lulusan pendidikan sosiologi UNY yang pernah mengajar PKN di sebuah SD. Kami yang sedang membutuhkan guru PKN meminta istrinya untuk mengajukan lamaran. Tidak lama kemudian, ada kandidat lain yang melamar posisi yang sama. Dan dari wawancara kedua kandidat tersebut akhirnya kami memutuskan untuk menerima istri sang guru olahraga.

Rekrutmen guru seni belum ada perkembangan padahal waktu semakin mepet. Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba menghubungi salah satu kandidat yang dinyatakan tidak lolos dalam wawancara bulan Mei lalu. Alhamdulillah, yang bersangkutan menyetujui untuk bergabung dengan kami meskipun sempat dinyatakan tidak lolos.

Akhirnya, proses rekrutmen selesai hampir bersamaan dengan selesainya PPDB. Sekarang, dengan kondisi full team, kami siap mengarungi tahun ajaran 2020-2021 dengan segenap kekuatan kami.